GoessNews.com – Bengkulu – Gubernur Bengkulu, Dr.H.Rohidin Mersyah, dengan cepat menanggapi insiden yang melibatkan oknum guru honorer yang melakukan kekerasan fisik terhadap belasan siswa-siswi SMAN Bengkulu Tengah saat jam pelajaran olahraga di Kabupaten Bengkulu Tengah. Gubernur yang baru saja menerima penghargaan dari Presiden Jokowi Widodo atas prestasinya dalam menstabilkan inflasi harga-harga pokok di Sumatera, menyampaikan bahwa proses belajar saat ini memang harus berlangsung tanpa harus dengan kekerasan fisik, sesuai dengan semangat Merdeka Belajar. Siswa harus diberi kebebasan untuk belajar, tetapi dengan pengawasan guru agar semuanya berjalan sesuai rencana.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, telah memerintahkan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Eri Yulian Hidayat, M.Pd, untuk turun ke SMAN Bengkulu Tengah untuk memantau dan menyelidiki kejadian tersebut.
Gubernur juga menekankan pentingnya menangani korban pemukulan dengan baik, dan semua biaya perawatan akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu ( Red RSUDM.Yunus Bengkulu) dan Guru yang terlibat dalam kekerasan tersebut akan dievaluasi, bahkan diuji psikologinya untuk menilai apakah layak menjadi pendidik.
Gubernur menghimbau agar semua guru menjauhi sikap kekerasan, sementara siswa harus diberi arahan yang baik dan wawasan positif.,terkait sarana dan prasarana yang ada disekolah dan jangan memberatkan siswa harap Gubernur.
Selain itu Gubernur berharap, agar Perlengkapan olahraga bagi siswa yang mampu, dan bagi yang tidak mampu, hak untuk belajar tidak boleh dihapuskan.
Gubernur Rohidin Mersyah juga mengajak seluruh pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat, untuk bersama-sama menjaga lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung perkembangan anak-anak di sekolah, Gubernur juga menekankan pentingnya kerja sama untuk mencegah kejadian serupa di masa mendayang terulang kembali.
Pernyataan keras Gubernur Bengkulu ini menunjukkan komitmennya untuk melindungi hak-hak anak-anak dan menjaga integritas sistem pendidikan di wilayahnya. Semua mata tertuju pada langkah-langkah konkrit yang akan diambil oleh pemerintah daerah untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.(Gus)