GOESSNEWS.COM – BENGKULU – Sebanyak 73 peserta mengikuti tahapan wawancara seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Wawancara yang digelar hari Senin hingga Kamis (23/10) menjadi tahap terakhir dari seluruh rangkaian proses asesmen yang telah berlangsung beberapa minggu terakhir.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni saat di temui Goessnews.com di ruang Hidayah Rabu ( 22 /10) menjelaskan bahwa nilai hasil wawancara memiliki bobot penilaian tertinggi dan akan digabungkan dengan hasil dari tahapan sebelumnya, seperti seleksi administrasi, penulisan makalah, dan asesmen kompetensi. “Seluruh tahapan ini menjadi dasar untuk menentukan tiga besar terbaik di masing-masing formasi jabatan,” jelasnya.
Herwan juga mengapresiasi kesungguhan seluruh peserta yang telah mengikuti proses seleksi secara disiplin dan profesional. “Kami menghargai semangat dan keseriusan peserta. Bagi yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Masih ada kesempatan di waktu mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu **Helmi Hasan** menegaskan bahwa seleksi terbuka JPTP tahun ini dilaksanakan secara transparan tanpa intervensi pihak mana pun. Ia menyebutkan bahwa proses ini bertujuan mengisi 19 jabatan eselon II yang kosong, meliputi posisi kepala dinas, badan perencanaan, hingga biro teknis yang berperan langsung dalam pelayanan publik.
“Semua tahapan dilakukan secara terbuka dan profesional. Tidak ada titipan. Kami ingin menemukan kandidat terbaik berdasarkan rekam jejak dan kemampuan,” tegas Helmi. Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan masyarakat dan media menjadi bagian penting untuk memastikan seleksi berjalan objektif dan kredibel.
Langkah Pemprov Bengkulu ini disambut positif oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi dan aktivis mahasiswa. Mereka menilai seleksi terbuka menjadi momentum penting dalam mendorong reformasi birokrasi yang bersih dan berbasis prestasi. “Jika proses ini berhasil, publik akan semakin percaya bahwa ASN bisa naik jabatan karena kinerja, bukan karena kedekatan,” pungkas Helmi.Gus






